TURKI - Presiden
Recep Tayyip Erdogan pada Minggu (24/6/2018) malam, mengumumkan kemenangan
dalam pemilihan presiden dan parlemen Turki.
"Bangsa kami telah memberi saya tugas sebagai
presiden dan kekuasaan eksekutif," kata Erdogan kepada wartawan di
Istanbul, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Menurut hasil tidak resmi berdasarkan 98,11 persen
suara yang dihitung, Erdogan mendapat 52,52 suara.
Erdogan mengalahkan rival kuatnya, Muharrem Ince
yang memperoleh 31% dukungan, demikian tulis media pemerintah Turki, Anadolu.
Orang-orang melambai-lambaikan bendera Turki dan
memegang telepon seluler ketika mereka berkumpul untuk Presiden Turki dan ketua
Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) Recep Tayyip Erdogan dari balkon
markas Partai AK yang berkuasa menyusul keberhasilan pemilu dalam pemilihan
presiden dan parlemen di Ankara, Turki pada 25 Juni 2018. (ANADOLU
AGENCY/MUSTAFA KAMACI)
Dengan begitu, pria berusia 64 tahun itu kembali
menduduki kursi nomor satu di negara tersebut.
Kemenangan Erdogan dalam Pemilu tahun ini, menjadikannya
pemimpin pertama Turki di bawah sistem pemerintahan presidensial. Erdogan akan
memiliki kekuasaan cukup besar.
BBC melaporkan, dalam konstitusi baru Turki yang
akan berlaku setelah pemilu, presiden akan memagang kekuasaan yang sangat
besar.
Dulu jabatan presiden di Turki tak lebih dari
jabatan seremonial.
Namun, pada April 2017, 51% pemilih Turki mendukung
konstitusi baru yang memberikan presiden sejumlah wewenang kuat.
Berikut ini sejumlah wewenang dan kekuasaan Recep
Tayyip Erdogan setelah memenangkan Pemilu 2018:
1. Menunjuk langsung pejabat
publik di posisi penting, termasuk menteri dan wakil presiden
2. Mencampuri sistem hukum
3. Menerapkan status darurat
4. Menghapus jabatan perdana menteri
Selain kemenangan mutlak Erdoga, Partai Keadilan dan Pembangunan
(AK) yang berkuasa dan Aliansi Rakyat-aliansi antara Partai AK dan Partai
Gerakan Nasionalis (MHP), juga tampaknya memperoleh mayoritas parlemen dengan
suara gabungan 53,59 persen.
Pihak pengkritik menuding Erdogan
mencoba memerintah seorang diri, dan lawan politiknya menyebut kekuasaannya
tidak akan mendatangkan perubahan.
Jika pilpres dan pemilihan umum legislatif sama-sama dimenangi
Erdogan dan partai AK, lanskap politik Turki tidak akan banyak berubah.
Demokrasi pemenang Pemilu Turki
"Demokrasi adalah pemenang pemilihan presiden dan parlemen
Minggu," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan Senin (25/6/2018) dini hari.
Berbicara dari atas balkon markas partai Keadilan dan
Pembangunan (AK) di ibukota Ankara setelah kemenangan pemilihannya, Erdogan
mengatakan setiap satu dari 81 juta warga Turki adalah pemenang.
"Pemenang pemilihan 24 Juni adalah Turki,
negara Turki, penderita wilayah kami dan semua tertindas di dunia," kata
dia seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Kumpulan massa menyambut Presiden Turki dan pemimpin Partai Keadilan dan
Pembangunan (AK Party) Recep Tayyip Erdogan yang berada di balkon markas Partai
AK, Turki, Senin (25/6 2018). (ANADOLU AGENCY/KAYHAN OZER)
Dia juga berterima kasih kepada pimpinan Partai
Gerakan Nasional (MHP), anggota dan pemilih.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
orang-orang saya, saudara-saudari saya yang menaruh kepercayaan mereka pada
saya, aliansi saya dan partai saya," katanya.
Sebelumnya pada hari Minggu, Erdogan menyatakan
keberhasilannya dalam pemilihan presiden dan parlemen yang bersejarah di Turki.
Partai AK juga memimpin dalam pemilihan parlemen.
Bersama dengan MHP, sekutu pemilihan Partai AK, Aliansi Rakyat telah
memenangkan mayoritas suara sejauh ini.
Presiden mengatakan dia menerima pesan warga di
pemilihan.
"Dalam istilah ini, kita akan berada di depan
bangsa kita dan menebus kekurangan kita.
"Mulai besok, kita akan terburu-buru mencoba
memenuhi janji yang telah kita buat untuk bangsa kita."
Dia juga menunjukkan bahwa pemerintahannya akan
menghadapi kelompok-kelompok teror lebih tegas. "Kami akan meningkatkan
reputasi internasional negara kami," tambahnya.
Hasil penghitungan suara:
Pada pukul 02.00 pagi (2300GMT), sekitar 98,79
persen kotak suara dalam pemilihan presiden telah dibuka.
Menurut hasil tidak resmi, distribusi suara adalah:
Recep Tayyip Erdogan: 52,54 persen
Muharrem Ince: 30,69
persen
Selahattin Demirtas: 8,33 persen
Meral Aksener: 7,35
persen
Temel Karamollaoglu: 0,89 persen
Dogu Perincek: 0,2
persen.(*)